Langsung ke konten utama

Kegiatan Amelia hari sabtu



Pada hari sabtu siang tiba-tiba Amelia merasakan sakit di bagian kepala nya .lalu dia berkata Ibu kepala Amelia sakit saat dipegang , lalu sang ibu pun lagsung mengecek kepala Amelia ada apa dengan kepalamu nak ?


Sang anak pun bercerita dengan nada mengebu-ngebu  Amelia main ditaman dengan teman teman  ,kebetulan lokasi taman tersebut tidak jauh dari jarak rumah kami hanya keselip beberapa rumah saja intinya tamannya masih terlihat dari depan pintu rumah kami 


Lalu Amelia bercerita Ibu aku maen ditaman senang sekali ada perosotan,ayunan,kinciran,dan masih banyak lagi permainan disana ,ketika Amelia main perosotan  tiba-tiba  ada seorang anak kecil lainya yang lari menghapiri Amelia , sebut saja anak kecil itu bernama si Bejo ,karena usia Bejo yang masih berumur 2 tahun jadi bicaranya belom begitu jelas ,Amelia dan Bejo tarik tarikan  berebutan prosotan   ternyata si Bejo ingin juga bermain perosotan  .


Ketika mereka naik ke perosotan  jatuhlah Amelia didorong oleh si Bejo hingga kepala Amelia sedikit memar benjol 

Alhasil Amelia pun menagis kencang ........

Lalu langsung pulang .......

Amelia berkata Ibu si Bejo nakal ,,

Bejo dorong Amelia pas lagi main perosotan  ,Amelia jatuh didorong sama Bejo  ,Kepala Amelia sakit nih benjol kepentok tiang perosotan   lalu langsung saya ganti baju Amelia dan  bawa ke salah satu dokter langganan kami 


Amelia pun sangat senang jika bertemu dokter tersebut karena pelayanan disana sanngat baik 

selain berobat anak anak juga di sana disediakan tempat bermain dan diberi hadiah jika sudah selesai berobat ,


Seperti biasa amaelia  dicek kondisi badanya dengan alat dokter lalu ditimbang berat badanya, serta tunggi badan 

Setelah pengecekan tinggi badan Amelia berdiri denngan tegak terlihat disitu tingginya sekitar 90 cm 


Lalu Dokter  berkata ....


                 

Wah Amelia sekarang tinggi badan mu sudah mencapai 90 cm lho,berarti kamu sudah besar  dan bisa sekolah ,


Amelia pun sangat senang karena selama ini dia ingin cepat-cepat masuk sekolah seperti kakaknya 


Amelia pun spontan berkata .....Dede hebat kan bu.....dede sudah sampai sini tinggi nya bentar lagi bisa sekolah kaya kakak.....


Ketika anak anak bermain ditaman jangan sampai lengah sedikit pun walaupun jarak taman bermain dekat dengan rumah kita ,kita harus lebih waspada dan hati hati saat anak -anak berada diluar rumah 



Salam Literasi .....

Atimah,S,Pd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA MASA DEPAN DAN KELUARGA

    Antara Masa Depan dan Keluarga Ini adalah sepenggal cerita sedih shinta ,yang mengakhiri dunia perkuliahan karena terkendala biaya. Ini terjadi pada diri saya di awal tahun 2012 silam. Shinta adalah Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri diJakarta, dan memfokuskan diri pada jurusan Manajemen . Entah kenapa, sejak kecil Shinta sangat mendambakan untuk bisa memegang gelar Sarjana Ekonomi. Namun semua realita tidak berjalan sesuai harapan, dia mendapati suatu kendala yang tak bisa dipungkiri, dan mengharuskanku untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Ya, masih masalah klasik, yakni Biaya. Kendala terbesar bukan di situ, namun keadaan kesehatan sang Ayah di kampung yang kian memburuk dari hari ke hari. Keuangan yang ada semakin menipis karena totalitas dialihkan untuk biaya pengobatan beliau. Kisah bermula ketika tiba saatnya untuk membayar uang semester, yang seingat aku berjumlah Rp.3.800.000,- / 6 bulan. 1 minggu sebelum ambang pembatasan berakhir, ibu menelpon...

IMPIAN IBU

  Namaku Ayu , seorang mahasiswi jurusan Keperawatan di salah satu Universitas Negeri di Indonesia. Dari kecil, aku bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi banyak orang, yakni menjadi Dokter. Saya baru tamat SMA tahun ini dan Alhamdulillah diterima di kampus favoritku. Kedua orangtua, keluarga dan family juga sangat mendukung cita-citaku tersebut, yang tentunya menambah semangat bagiku. Perkuliahan akan dimulai Minggu depan, semua persiapan sudah lengkap, begitu juga dengan sewa kontrakan. Suatu hari, ibu mengajakku ke rumah nenek yang berada tidak jauh dari rumahku. “Ayu, nanti siang kita ke rumah nenekmu ya..”  Ucap ibu. “Baik bu, memangnya ada apa ya..?”  Tanyaku. “Nenek katanya mau ketemu sama kamu..”  jawab ibu. “Baik bu..”  tutupku. Sesampainya di rumah nenek, aku dan ibu ditawarkan berbagai makanan dan minuman yang dibuat langsung oleh beliau. Kami bertiga berbincang beberapa saat. Tiba-tiba, nenek mulai membuka obrolan mengenai perkukiahanku. “Ayu, ...

MENGENAL PENERBIT INDIE

  MENGENAL PENERBIT INDIE Pertemua kali ini memasuki resume ke tujuhbelas di BM 26 seperti biasa pemateri dan moderator memperkenalkan diri  narasumber kita kali ini bapak Mukminin .YUK KITA SIMAK PROFIL BELIAU : https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif yang perlu kita tulis dan terbitkan sehingga bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. Menulis itu butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan buku Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan bu...