Langsung ke konten utama

Menjadi penulis buku Mayor

 




Pada kesempatan kali ini sudah memasuki pertemukan ke 21 tidak terasa waktu pun sangat cepat sekali baiklah seperti biasa kita akan memulai kegitan malam ini yaitu kuliah malam di BM 26 .kegiatan pun dimulai para moderator dan narasumber memperkenalkan diri kepada kami semua 

Bapak ibu, Menerbitkan buku solo di penerbit mayor bukan hanya menantang, tetapi juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, dan yang pasti akan sangat membanggakan bagi penulisnya.

Oleh sebab itu, menerbitkan buku pada penerbit mayor menjadi harapan setiap penulis Malam ini, Narasumber kita Bapak Joko. akan membahas materi dengan topik Menguak Dapur Penerbit Mayor.Beliau adalah direktur penerbitan pada penerbit Andi, berikut sedikit profil beliau

 Baiklah Bapak Ibu hebat, seperti pada  pertemuan-pertemuan sebelumnya, mari kita ikuti acara malam ini dengan susunan acara sebagai berikut:

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya jawab 

4. Penutup

 Saya senang malam hari ini bisa ketemu dengan teman2 semua digrup ini untuk kita dapat belajar bersama-sama bagaimana dapat membuat tulisan yang berguna bagi siapapun yang membacanya.  Jadi pada malam hari ini saya didaulat untuk berbagi pengalaman dalam acara:

Mari kita mulai dari tayangan slide yang pertama:



 Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.



Mengapa penulis lebih bangga apabila karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor? Hal tersebut karena karyanya akan dikelola secara profesional, penerbit mayor biasanya mempunyai fasilitas yang lebih baik, baik dari segi modal, percetakan, SDM dan juga jaringan pemasaran yang lebih luas. 
Supaya karyanya bisa diterima, masuk dan diterbitkan oleh penerbit mayor maka harus melalui 
seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Kita ambil contoh pada penerbit ANDI,  
naskah yang masuk antara 300 sampai 500 naskah dan yang diterbitkan hanya antara 50-60 judul saja, sedangka sisanya dikembalikan pada penulis atau ditolak. 

Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang minor maupun yang mayor, maka penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini kita sebut dengan penerbit Indie. 

Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini: Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia.. Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya.. rumit ya..




Stelah teman2 tahu proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui  Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..







Sebuah kutipan yang menarik untuk para penulis "Taukah kau kenapa aku sayangi  kau lebih dari siapa pun?karena kau menulis,suaramu takkan padam ditelan angin,akan abadi,sampai jauh ,ajuh dikemudian hari "pram 06/02/2006


Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria gar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:



Pasti sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang diaksut dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tenatunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya:



kalau tadi kita telah bahas bagaimana menegetahui tema2 yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya: ini tampilan google cendekia:


Teman2 pertanyaan lain yang sering muncul adalah: bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:




 Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar..

Berikut adalah ciri -ciri penulis yang idealis  dan industrial 



Mana yang lebih baik? dua-duanya baik bagi penerbit. Sehingga penerbit akan memakai kombinasinya:


Ada banyak penulis yang minder karena nggak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang punya gelar kademik tinggi tetapi naskah kah ditolak. Ini penyebabnya:
 Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
 Teman2 sekarang kita akan segera memasukan era Publisher 5.0 dan saat ini kita telah berada di era publisher 4.0 dengan ciri2 sebagai berikut:


Petrkembangan itu sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang:



Materi selanjutnya  adalah sesi tanya jawab :
1.Bagaimana kiat-kiatnya suatu buku agar sukses, diminati dan dibaca banyak  orang setelah terbit?
   Selain tema yg harus mengikuti trend.. penulis juga harus rajin promosi dengan event2 yg terus menerus..

 
 2. Bagimana cara memelihara buku yang sudah terbit agar jangan terlupakan?
     Penulis harus punya  blog, channel, fans page dll

   3.Bagaimana bagi seorang pemula menerbitkan pada penerbit mayor. Apa tips agar naskah dilirik oleh penerbit dan editor?
       Pilih tema yg sedang ngetrend atau nulis bareng dngan penulis yg sudah terkenal.

 4. Apa yang harus ditanamkan oleh seorang penulis pada dirinya agar dia benar-benar menjadi seorang penulis, tidak patah semangat, tidak mentok di tengah jalan dan lain sebagainya. Pastinya bapak punya segudang trik untuk mengatasi itu semua. 

 Harus kenal dekat dng penerbit dng akrab agar ada waktu banyak berdiskusi,Ceritakan proyek penulisan kita kepada orang2 yg kita cintai..

5. Seandainya nama kita tidak terkenal di mesin pencarian google, bagaimana kita bisa menerbitkan buku pada penerbit mayor? Yaitu terus  dan memperkenalkan diri melalui sosmed. Selain itu bisa juga menulis bersama penulis yang sudah terkenal

Pengalaman pribadi bersama anak berkebutuhan khusus termasuk jenis buku psikologi populer. 
Jumlah halaman tergantung dari jenis buku, jika buku teks minimal 200 halaman. 
Sebaiknya naskah dikirimkan pada satu persatu penerbit sambil menunggu masing- masing penerbit memberitahu keputusannya. Jika ada penerbit yang menyatakan diterima maka penulis tersebut namanya sudah dicatat oleh penerbit dan tidak akan mendapat perhatian. 





Demikian lah resume yang dapat saya sampaikan semoga bisa bermanfaat bagi pembaca mohon maaf jika penulisan kalimat kurang baik dan tidak tepat  terimakasih kepada para moderator serta narasumber yang sudah mau berbagi ilmunya kepada kami semua 


Salam Literasi....
Atimah,S.Pd




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA MASA DEPAN DAN KELUARGA

    Antara Masa Depan dan Keluarga Ini adalah sepenggal cerita sedih shinta ,yang mengakhiri dunia perkuliahan karena terkendala biaya. Ini terjadi pada diri saya di awal tahun 2012 silam. Shinta adalah Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri diJakarta, dan memfokuskan diri pada jurusan Manajemen . Entah kenapa, sejak kecil Shinta sangat mendambakan untuk bisa memegang gelar Sarjana Ekonomi. Namun semua realita tidak berjalan sesuai harapan, dia mendapati suatu kendala yang tak bisa dipungkiri, dan mengharuskanku untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Ya, masih masalah klasik, yakni Biaya. Kendala terbesar bukan di situ, namun keadaan kesehatan sang Ayah di kampung yang kian memburuk dari hari ke hari. Keuangan yang ada semakin menipis karena totalitas dialihkan untuk biaya pengobatan beliau. Kisah bermula ketika tiba saatnya untuk membayar uang semester, yang seingat aku berjumlah Rp.3.800.000,- / 6 bulan. 1 minggu sebelum ambang pembatasan berakhir, ibu menelpon...

IMPIAN IBU

  Namaku Ayu , seorang mahasiswi jurusan Keperawatan di salah satu Universitas Negeri di Indonesia. Dari kecil, aku bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi banyak orang, yakni menjadi Dokter. Saya baru tamat SMA tahun ini dan Alhamdulillah diterima di kampus favoritku. Kedua orangtua, keluarga dan family juga sangat mendukung cita-citaku tersebut, yang tentunya menambah semangat bagiku. Perkuliahan akan dimulai Minggu depan, semua persiapan sudah lengkap, begitu juga dengan sewa kontrakan. Suatu hari, ibu mengajakku ke rumah nenek yang berada tidak jauh dari rumahku. “Ayu, nanti siang kita ke rumah nenekmu ya..”  Ucap ibu. “Baik bu, memangnya ada apa ya..?”  Tanyaku. “Nenek katanya mau ketemu sama kamu..”  jawab ibu. “Baik bu..”  tutupku. Sesampainya di rumah nenek, aku dan ibu ditawarkan berbagai makanan dan minuman yang dibuat langsung oleh beliau. Kami bertiga berbincang beberapa saat. Tiba-tiba, nenek mulai membuka obrolan mengenai perkukiahanku. “Ayu, ...

MENGENAL PENERBIT INDIE

  MENGENAL PENERBIT INDIE Pertemua kali ini memasuki resume ke tujuhbelas di BM 26 seperti biasa pemateri dan moderator memperkenalkan diri  narasumber kita kali ini bapak Mukminin .YUK KITA SIMAK PROFIL BELIAU : https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif yang perlu kita tulis dan terbitkan sehingga bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. Menulis itu butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan buku Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan bu...