Langsung ke konten utama

MENULIS DIKALA SAKIT







Pertemuan kali ini Rabu  6 Juli 2022  kita memasuki pertemuan ke 22 dari 30 pertemuan

Moderator kita malam ini Helwiyah membersamai Bapak Ibu hebat PLN selama 2 jam ke depan bersama Nara sumber yang luar biasa .Moderator pun menampilkan tayangan seorang yang sedang sakityang langka memanfaatkan waktu untuk menulis dan bisa dilihat pada http://youtu.be/uye6FLj30GIJ

Berikut ini yang akan berlangsung pukul 19.00 - 21.00 terdiri dari:

1. Pembukaan

2. Paparan materi

3. Tanya jawab

4. Penutup

Baiklah  Nara sumber kita malam hari ini adalah pak Suharto, S.Ag. M.Pd .Berikut ini Curiculum Vitae Narasumber kita malam ini.


Materi pada malam ini adalah menulis di Kala Sakit

Menulis Dikala sakit akan bagi empat katagori : Awal menulis,Menulis dikala sakit,Alat waktu dan kondisi menulis serta hasil dari menulis .Untuk pembahasannya sebagai berikut :

A. Awal Menulis

 Kenapa saya menulis?  Menulis dilatarbelakangi oleh Gerakan litersi di madrasah tempat mengajar dan kebutuhan dalam menulis .

Apa harus kita  dilakukan yaitu baca buku menulis dan ikut pelatihan Dari latar belakang itu beliau terus membeli buku-buku tentang menulis dan mencari pelatihan-pelatihan di mana pun berada. Setiap libur sekolah pasti ikut pelatihan

Tidak berhenti disitu saja beliau pun ikut pelatihan menulis yg disponsori oleh KSGN

Pada akhir tahun 2016, 3 hari 2 malam di wisma UNJ  Universitas Negeri Jakarta.

Bertemulah dengan para pakar seperti: Om Jay, pak Namin, Om Dedi, dan yg lainnya

Diakhir pelatihan menulis KSGN 4 peserta terpilih sebagai penulis terbaik. Diantara Ibu Nuraeni beliau sekarang jadi Nara sumber tingkat nasional media guru. Beliau juga dipanggil kedepan untuk menerima hadiah. Iapun kaget dari sini melahirkan buku  antologi perdana "Bukan guru biasa"Diakhir 2017 pun ikut pelatihan menulis  media guru di Cipanas Jawa barat selama tiga hari 2 malam. Di hotel sangga buana 

Dari sini menulis buku solo perdana dengan judul mengejar Azan



Buku perdana  di abadikan lewat lukisan kanvas dan diletakkan di depan  sedang mengetik Tetapi tiba tiba badai tornado meluluhkan lantahkan kebahagiaan.Tepat tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam. Tubuh ini TUMBANG  tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua.Mulai ujung kaki sampai ujung rambut. Hanya tersisah syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori

Tepat malam Jumat jam 12 malam lidah tertarik sejak itu suara  hilang sampai 4,5 bulan. Nafaspun tidak bisa, jika pada saat itu tidak berada di rumah sakit mungkin innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un

Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator. Leher dibolong hingga kini masih tersisah sedikit. 4,5 bulan berada di rumah sakit. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di ruang inap biasa.Seluruh tubuh ini penuh dengan selang. Teman, saudara, tetangga, jamaah, dan murid-murid tak kuat melihat gurunya yang hanya tulang berbalut kulit. Kisah ini bisa dibaca di GBS Menyerangku.

Dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit. 1,6 tahun tubuh ini tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa  dilakukan, galau, stress menghampiri. Sampai berkata kepada istri " Umi lebih baik ayah mati, kasihan dengan umi cape ngurusi ayah,"

 Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh ini mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku. Suatu hari HP istri berdering, lalu pinta ART  untuk mengambilkan, lalu diletakkan di atas dada beralas bantal. Lalu  sentuh ternyata bisa menggunakan Hp hore.

Beliau minta diambilkan HP yg tak pernah dilihat selama 1,6 tahun. Nomor nya sudah mati. Beli nomor baru. Sejak itu lacak Facebook, cukup tiga hari baru ketemu password

Dalam hati berkata apa yang bisa dilakukan dan bermanfaat untuk orang banyak

Menulis itu yang  bisa akhirnya setiap hari  menulis

Menulis apa? Menulis apa yang  diderita. Diposting di Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel selalu  diselipkan kalimat motivasi sampai teman Om Jay membaca artikel yang dibuat. Beliau bilang ini yang ditulis orang lain atau dirinya sendiri. Om Jay pun menghubungi lewat vicol selanjutnya Om Jay mengajak untuk ikut pelatihan gelombang 8


Akhirnya beliau  menulis buku ke 2 solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring.Sejak itu beliau terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBM. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang dieditI, beliau belajar desain cover buku dengan pak Ajinatha diantaranya :

💢bisa mendesain cover buku

 💢bisa melayout buku

💢 kedatangan YouTuber

💢Chanel Sutrisno Muslim "Guru 

Inspiratif"

💢Chanel Akbar Zaenudin " Guru 

 Inspiratif"

💢 mendapatkan Penghargaan

💢mendapatkan uang

💢 mendapatkan teman

💢 Net working dan mudah naik pangkat

 Dalam keadaan sakit beliau dapat menghasilkan banyak hasil  karya diantaranya sebagai berikut:





💦Kebetulan beliau pernah menulis modul pembelajaran untuk tingkat SMA terbuka. Hasilnya, katanya kering kurang nutrisi.

 💦Faktor kedua, ingin punya buku. Karena  seorang guru motivator di lingkungan madrasah tempat  ngajar. melihat hampir seluruh motivator membuat buku, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan kebanggaan tersendiri.

💦 Faktor ketiga, menulis untuk berbagi dan sebagai ladang mencar pahala


Selanjutnya adalah sesi tanya jawab dari beberapa peserta diantaranya sebagai berikut:

1. Cing, apa faktor yang membuat cing bangkit untuk pertama kali terutama dalam menulis?

2. Cing tentu untuk menulis di kala sakit bukan hal mudah, kendala apa yang Cing temui menulis di kala sakit dan bagaimana Cing mengatasinya.

3. Dibalik banyak nya orang suka tentu ada pula yang tidak suka kita Cing. Ada tidak Cing temui hal seperti itu saat Cing menulis di kala sakit? Bagaimana Cing merubah paradigma mereka bahwa sakit bukan penghalang untuk Cing berkarya?

4. Hal apa yang paling berkesan sampai saat sekarang ini dalam hal menulis saat Cing dalam kondisi sakit?

5. Apa saja yang menguatkan Cing Ato hingga bisa sembuh dan bisa  kembali mengajar?


6. Apa saja yang Cing Ato tuliskan sedangkan secara fisik sedang proses pemulihan


7. Apa saja strategi yang sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu menghampiri.

Jawabannya adalah sebagai berikut :

1. Kebetulan saya pernah menulis modul pembelajaran untuk tingkat SMA terbuka. Hasilnya, katanya kering kurang nutrisi.

2. Faktor kedua, ingin punya buku. Karena saya seorang guru motivator di lingkungan madrasah tempat saya ngajar. Saya melihat hampir seluruh motivator membuat buku, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan kebanggaan tersendiri.

3. Faktor ketiga, menulis untuk berbagi dan sebagai ladang mencar pahala

   Untuk menulis tidak ada kendala yang berarti, karena saya menulisnya dengan gawai.

 4. Pasti ada yang nyeleneh, tidak banyak hanya sekitar 3 orang dari 1000 pembaca. Bagaimana cara menyikapinya? Cukup ucapkan terima kasih, karena bagaimanapun dia telah membaca tulisan kita. Lihat saja ke dalam jangan keluar artinya jangan berburuk sangka dahulu 

 5. Yg sangat terkesan, dengan menulis saya bisa melupakan penyakit dan istri saya senang karena kalau sudah nulis saya anteng 

6. Jangan suka mengeluh apa yang terjadi pada diri. Nikmati saja apa yang Tuhan beri. Tuhan tidak akan membebani makhluknya di atas kemampuannya.

7. Afirmasi diri dengan afirmasi positif. Saya buat afirmasi "Suharto pasti sembuh"  Ingat siswa dan siswi di madrasah/sekolah


Demikianlah resume pertemuan pada malam ini semoga ilmu yang disampaikan oleh narasumber bisa bermanfaat dan memotivasi  bagi pembacanya 



Salam Literasi .....

Atimah,S,Pd

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA MASA DEPAN DAN KELUARGA

    Antara Masa Depan dan Keluarga Ini adalah sepenggal cerita sedih shinta ,yang mengakhiri dunia perkuliahan karena terkendala biaya. Ini terjadi pada diri saya di awal tahun 2012 silam. Shinta adalah Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri diJakarta, dan memfokuskan diri pada jurusan Manajemen . Entah kenapa, sejak kecil Shinta sangat mendambakan untuk bisa memegang gelar Sarjana Ekonomi. Namun semua realita tidak berjalan sesuai harapan, dia mendapati suatu kendala yang tak bisa dipungkiri, dan mengharuskanku untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Ya, masih masalah klasik, yakni Biaya. Kendala terbesar bukan di situ, namun keadaan kesehatan sang Ayah di kampung yang kian memburuk dari hari ke hari. Keuangan yang ada semakin menipis karena totalitas dialihkan untuk biaya pengobatan beliau. Kisah bermula ketika tiba saatnya untuk membayar uang semester, yang seingat aku berjumlah Rp.3.800.000,- / 6 bulan. 1 minggu sebelum ambang pembatasan berakhir, ibu menelpon...

IMPIAN IBU

  Namaku Ayu , seorang mahasiswi jurusan Keperawatan di salah satu Universitas Negeri di Indonesia. Dari kecil, aku bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi banyak orang, yakni menjadi Dokter. Saya baru tamat SMA tahun ini dan Alhamdulillah diterima di kampus favoritku. Kedua orangtua, keluarga dan family juga sangat mendukung cita-citaku tersebut, yang tentunya menambah semangat bagiku. Perkuliahan akan dimulai Minggu depan, semua persiapan sudah lengkap, begitu juga dengan sewa kontrakan. Suatu hari, ibu mengajakku ke rumah nenek yang berada tidak jauh dari rumahku. “Ayu, nanti siang kita ke rumah nenekmu ya..”  Ucap ibu. “Baik bu, memangnya ada apa ya..?”  Tanyaku. “Nenek katanya mau ketemu sama kamu..”  jawab ibu. “Baik bu..”  tutupku. Sesampainya di rumah nenek, aku dan ibu ditawarkan berbagai makanan dan minuman yang dibuat langsung oleh beliau. Kami bertiga berbincang beberapa saat. Tiba-tiba, nenek mulai membuka obrolan mengenai perkukiahanku. “Ayu, ...

MENGENAL PENERBIT INDIE

  MENGENAL PENERBIT INDIE Pertemua kali ini memasuki resume ke tujuhbelas di BM 26 seperti biasa pemateri dan moderator memperkenalkan diri  narasumber kita kali ini bapak Mukminin .YUK KITA SIMAK PROFIL BELIAU : https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif yang perlu kita tulis dan terbitkan sehingga bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. Menulis itu butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan buku Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan bu...